Pada umumnya tradisi perayaan Natal di seluruh negara hampir sama yaitu hiasan pohon Natal, Santa Claus, kado Natal, dan kumpul keluarga untuk makan malam. Namun, ternyata ada juga tradisi berbeda dalam merayakan Natal, baik dari segi tanggal maupun acaranya.
Contohnya saja, tradisi unik perayaan Natal manca negara berikut ini!
Tradisi Natal Iran
Meskipun penduduk negara Timur Tengah ini mayoritas Muslim, tetapi perayaan Natal berjalan baik dan damai. Bahkan, penduduk Nasrani di Iran memiliki tradisi Natal yang sungguh unik. Dimana sebelum Paskah, mereka harus menjalankan puasa besar (Big fast) selama 6 minggu.
Pada tanggal 1 Desember, mereka menjalankan kembali puasa kecil (Little fast) dengan pantangan memakan daging. Barulah pada tanggal 25 Desember mereka merayakan Natal dengan tradisi makan malam (little feast) dengan menu spesial yaitu sup ayam yang bernama “harasa”.
Tradisi Natal Ethopia
Penduduk Nasrani di Ethopia pun tidak kalah unik dalam merayakan Natal. Mereka merayakan Natal yang disebut Ganna dengan tanggal yang berbeda pada umumnya yaitu 7 Januari. Di tanggal tersebut mereka beribadah di gereja dengan mengenakan jubah tradisional yang berwarna putih bergaris-garis.
Tepat pada tanggal 19 Januari mereka memperingati hari pembabtisan Yesus Kristus yang disebut “Timkat” yang berlangsung 3 hari lamanya.
Tradisi Natal Swedia
Tradisi unik perayaan Natal juga terjadi di Swedia. Penduduk setempat merayakan Natal dengan nama yang berbeda yaitu hari raya Santa Lusia setiap tanggal 13 Desember. Konon, hari raya Santa Lusia diambil dari kisah seorang anak perempuan yang bernama Lusia yang berjasa memberikan makanan kepada kaum Kristiani yang bersembunyi pada waktu itu.
Itulah sebabnya mengapa pada perayaan tersebut terdapat tradisi yang dilakukan anak tertua dalam keluarganya harus mengenakan lilin dikepalanya dan memberikan sarapan pagi berupa roti untuk keluarganya yang masih berbaring ditempat tidur.
Tradisi Natal Spanyol
Penduduk Spanyol juga memiliki tradisi turun temurun dalam merayakan Natal. Bila di negara lain pada umumnya akan menaruh pohon Natal ditengah ruangan, tetapi penduduk spanyol akan meletakkan “naciemento” yaitu sebuah palungan.
Pada saat hari Natal tiba, seluruh anggota keluarga akan berkumpul untuk melakukan ritual doa yaitu mengelilingi “naciemento” dengan cara berlutut dan mendendangkan pujian dengan lagu-lagu Natal. Selain itu, jendela rumah mereka juga dihiasi dengan sepatu anak-anak yang didalamnya berisikan permen dan aneka mainan.
Kebiasaan unik lainnya adalah anak-anak mereka juga melakukan pembacaan ayat-ayat Alkitab dan menyanyikan lagu natal ke rumah-rumah tetangganya.
Tradisi Natal Meksiko
Di Meksiko perayaan Natal berlangsung selama 9 hari dengan menggelar festival. Penduduk Meksiko akan menghiasi langit-langit rumahnya dengan gantungan boneka tanah liat yang berisikan aneka hadiah dan permen. Saat mereka menggelar pesta (pusada), rombongan anak kecil yang membawa patung tanah liat Yesus Kristus, Bunda Maria dan Yusuf akan mendatangi rumahnya untuk memecahkan gantungan boneka tersebut.
Tradisi perayaan Natal di Indonesia pada umumnya sama seperti negara lain yaitu hiasan pohon Natal, makan malam bersama keluarga besar, dan saling memberikan hadiah Natal.
Namun ternyata ada juga tradisi unik perayaan Natal manca negara seperti yang terjadi di Iran, Ethopia, Swedia, Spanyol dan Meksiko.